Kamis, 01 Maret 2012

KIAT MENYAPIH

Kiat Menyapih Dari Ibu Berpengalaman

Para ibu berbagi tips tentang cara menyapih bayi

 Para ibu yang berpengalaman memilih mengurangi pemberian ASI sepanjang hari secara bertahap sebagai cara tepat untuk menyapih. Cara bertahap ini tidak saja mencegah pembengkakan dan depresi payudara yang dapat menyertai penyapihan dini; tetapi juga membuat transisi ke botol atau gelas menjadi lebih mudah. Meski beberapa ibu tidak mengalami masalah menyusui batita sambil menjalani kehamilan kedua, kebanyakan ibu mengalami tuntutan fisik yang terlalu berat dan memilih untuk menyapih pada saat tersebut. Tumbuhnya gigi juga dapat menjadi alasan bagi ibu lain untuk mulai mengurangi pemberian ASI. Apa yang tidak disarankan? Berhenti menyusui secara tiba-tiba.



Berikut ini adalah cara-cara menyapih yang didapat dari para ibu. Kami berharap ini akan membantu Anda dalam mengambil keputusan untuk menyapih.



Cemilan vs ASI

"Saya menyusui selama hampir 12 bulan dan mulai menyapih di bulan ke 11, dengan menghilangkan satu pemberian ASI setiap beberapa hari sampai kemudian pemberian ASI saat makan malam menjadi satu-satunya yang tersisa. Saya menggantinya dengan makanan kecil dan susu formula sebelum mandi dan membacakan cerita. Kemudian setelah membaca beberapa buku, saya akan membuainya dan menyanyikan lagu selama beberapa menit, kemudian meletakkannya dalam tempat tidurnya" - Maria



Biarkan si kecil yang menentukan

"Meski ibu saya bilang "memalukan" bahwa saya masih menyusui si kecil yang berusia 18 bulan, saya membiarkan anak saya menentukan sendiri kapan ia ingin disapih dan secepat apa. Kami mengurangi menjadi hanya dua kali menyusui setiap hari selama kurang lebih dua bulan. Ia disapih sepenuhnya saat usianya 20 bulan. Saya bahkan tak menyadari bahwa ia telah disapih hingga suatu hari saya menyadari bahwa saya sudah tidak menyusuinya selama satu minggu penuh. Tidak ada trauma emosional, tidak ada payudara bengkak. Hubungan yang sangat istimewa itu berakhir dengan penuh kebahagiaan dan penuh cinta." - Maridee



Ubah ritual tidur malam

"Ketika putri saya berusia 26 bulan, saat yang paling disukainya untuk menyusu adalah malam hari tepat sebelum tidur. Sebagai pengganti aktivitas menyusui, saya membacakan cerita dari buku kesayangannya. Putri saya akan minum susu sambil meringkuk pada bantal, siap untuk tidur. Ia memerlukan waktu beberapa minggu untuk membiasakan diri dengan ritual baru ini - dan terkadang sambil menangis - tapi hubungan kami menjadi lebih erat dengan cara yang berbeda." - Jackie



"Saya menyapih putri saya hanya beberapa saat sebelum ulang tahunnya yang kedua. Ketika putri saya terbangun di malam hari, saya hanya memeluknya sampai ia tertidur kembali sebagai pengganti ASI yang biasanya tersedia untuknya. Ketika ia bangun pagi, saya menyediakan satu gelas susu untuknya, dan saya terus mendongenginya sampai ia terbiasa dengan pola ini. Saat menjelang tidur adalah saat yang berat, saya biasanya mengatakan, " Tidak sayang, mama tidak punya susu lagi", atau saya meminta ayahnya untuk menidurkannya dan saya akan menjauh sampai ia tertidur." - Cindy



Perkenalkan gelas

"Saya mulai mengenalkan gelas pada putra saya sejak ia berusia 6 bulan. Ketika akhirnya saya berhenti menyusuinya di usia sekitar satu tahun, ia sudah terbiasa menggunakan gelas bahkan ia sama sekali tidak menyadari bahwa saya telah berhenti menyusuinya." - Tina



"Beberapa bulan sebelum putra saya berulang tahun yang kedua, kami membeli gelas istimewa. Ia memilih sebuah gelas dengan sedotan berwarna merah. Saya mulai mengganti saat menyusui dengan satu gelas air hangat dan mengizinkan putera saya menentukan kapan ia mau memilih gelas tersebut dan berhenti minum ASI. Hingga kini ia masih menggunakan gelas merah istimewa itu dan kami masih bermanja-manja bersama di tempat tidur saya setiap pagi." - Jill

Hindari posisi dan tempat menyusui yang dikenalnya

"Anak lelaki saya berusia 19 bulan ketika saya hamil (lagi). Saya mulai mengurangi menyusui secara bertahap sampai tinggal saat tidur siang dan tidur malam. Ketika kehamilan saya bertambah besar, payudara saya menjadi lunak dan menyusui menjadi menyakitkan, sehingga saya harus menghentikannya. Saya menghindari posisi dan tempat favorit kami ketika menyusui, sehingga mengalihkan perhatian putra saya dari kegiatan menyusui." - Jessica

Yang jangan dilakukan - Berhenti menyusui total

"Saya menyapih putera saya pada ulang tahunnya yang pertama karena saya pikir itu hal yang seharusnya saya lakukan. Dan itu mengerikan! Kami berdua tidak siap menghadapi proses penyapihan. Pada malam saya berhenti menyusui, payudara saya demikian bengkak dan putra saya tak berhenti menangis menjerit-jerit. Hidup kami terasa berantakan selama berminggu-minggu. Untuk dua anak saya yang lain, saya biarkan mereka memutuskan kapan mereka ingin disapih dan terbukti itu membuat pengalaman menyapih menjadi jauh lebih menyenangkan."- Terry

Diadaptasi dari BabyCenter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar